Peraduan
Karya : Ditha Putri Yuliendri
Karya : Ditha Putri Yuliendri
Dunia tak
terlihat perawakannya
Cari arah menuju
rumah paling ramah
Setelah merdeka
tanpa kata derita
Kudengar mulut
saling adu menyulut
Tubuh disambar
dituduh mengumbar
Seolah apa,
kepentingan apa, dan siapa teriak bela agama
Asusila dan
penista bak mainan uji coba
Aku tahu
sulitnya menjadi berbeda,
Tapi barangsiapa
yang berani menolak sebuah anugerah?
Tubuhku ini
seutuhnya ingin merdeka!
Aku adalah
puluhan pelukan yang mencoba meluruhkan segala kesepian
Ditata rapi dari
beberapa tumpukan pesan-pesan kehidupan
Pesan dari dunia
yang penuh kegusaran
Nyatanya manusia
adalah tempat penuh dengan tanda tanya
Dengan elegi di
setiap sudut cerita
Duduklah
sebentar,
Standard macam
apa yang sedang kau kejar?
Pada akhirnya
semua di dunia ini bukan perkara perlombaan,
Tentang apa dan
akan menjadi seperti apa nantinya
Tidak ada satu
orangpun yang senang memunggungi jalan atau mengangumi jurang
Terkadang di
dalam gelap kita tidak perlu mencari terang
Kita selalu
menjejali diri dari sebuah makna “mencintai diri sendiri”
Lumrah jika
jenuh dan merapuh
Dimana atau
dengan siapapun tempat kita akan berteduh
Senja dan hujan
selalu tahu kita mampu untuk kembali tumbuh
Luluh dan
sungguh untuk saling membasuh
Biodata penulis:
Nama: Ditha Putri Yuliendri
NIM: 07031281823100
Konsentrasi: Public Relation ’18 – Layo
Konsentrasi: Public Relation ’18 – Layo
TTL : Pekanbaru, 16 Juli 2000.
Pekanbaru
merupakan kota kelahirannya, melayu merupakan bahasa Ibunya, ia lahir di bulan
Juli tepatnya. Kini, ia harus mengejar cita-citanya di kota sebrang, kota
dengan cuka sebagai bumbu pelengkap makanan khasnya, lucu kisahnya, puisi ini
terinspirasi dari kehidupannya, menjadi manusia merupakan impiannya.
Komentar
Posting Komentar