Langsung ke konten utama

Postingan

PRESS RELEASE COVID (communication discusssion) Himakom 2020

Postingan terbaru

(Puisi) Peraduan - Ditha Putri Yuliendri

Peraduan Karya : Ditha Putri Yuliendri Dunia tak terlihat perawakannya Cari arah menuju rumah paling ramah Setelah merdeka tanpa kata derita Kudengar mulut saling adu menyulut Tubuh disambar dituduh mengumbar Seolah apa, kepentingan apa, dan siapa teriak bela agama Asusila dan penista bak mainan uji coba Aku tahu sulitnya menjadi berbeda, Tapi barangsiapa yang berani menolak sebuah anugerah? Tubuhku ini seutuhnya ingin merdeka! Aku adalah puluhan pelukan yang mencoba meluruhkan segala kesepian Ditata rapi dari beberapa tumpukan pesan-pesan kehidupan Pesan dari dunia yang penuh kegusaran Nyatanya manusia adalah tempat penuh dengan tanda tanya Dengan elegi di setiap sudut cerita Duduklah sebentar, Standard macam apa yang sedang kau kejar? Pada akhirnya semua di dunia ini bukan perkara perlombaan, Tentang apa dan akan menjadi seperti apa nantinya Tidak ada satu orangpun yang senang memunggungi jalan atau mengangumi jurang Terkadang di dalam gel...

(Puisi) Gadis Kumuh dan Lensa Dollar - Egis Sagita

Gadis Kumuh dan Lensa Dollar Karya : Egis Sagita Gadis berambut hitam legam, bola mata sekelam malam Aroma kumuh berkulit keruh, kaki bertumpuk bekas cacar Ditangannya sepotong roti bertoping srikaya dan air dengan botol limun bekas Baju apa ini? Dengan gambar barbie yang kepalanya sudah hilang digerus zaman Tidak, ini tidak diacuhkan dunia Lelaki berhidung mancung, kulit sebening embun sebelum fajar menyingsing Rambut yang disisir rapi, dan wangi serupa malaikat lewat Memegang kamera ratusan juta, membidik objek dengan kedua lensanya Beberapa gadis memekik dan menggeliat serupa cacing kepanasan Ia tampan. Dunia tahu itu Gadis kotor dengan langkah tertatih, menyelinap diam-diam Tertangkap bidikan lensa lelaki sempurna, senyum hadir dibibir tipis itu Mahakarya bidikan terindah yang pernah dipotretnya. Ia dengan langkah lebar dan hati yang menghangat, ada sesuatu di relung perasaannya Dunia mulai peduli, sesederhana itu Headline disuratkabar be...

(Puisi) Kita Satu Keluarga - Sheila Mitha Kalyani

Kita Satu Keluarga Oleh: Sheila Mitha Kalyani Jangan pandangi aku dengan keheranan Jangan menduga-duga hanya dari yang kelihatan Jangan menciptakan jarak yang jauh dariku Kenapa harus kau lakukan? Bukankanh kita sama Punya alat tubuh dan kebutuhan hidup yang sama Tinggal di bumi yang sama Dan menghirup oksigen yang sama pula Pakai logika untuk hal yang nyata Jangan tersekat dengan ras, agama dan kelas sosial yang ada Itu semua telah ternoda dengan kepentingan manusia Haruskah kita kaku dan terbelenggu didalamnya? Sadarlah wahai manusia Waspada dan siaga memang hal utama Tapi jangan terjebak dalam logika salah arah Hanya mendewakan yang satu dan memandang rendah lainnya Kita semua satu keluarga Perbedaan bentuk fisik dan keyakinan bukanlah pemisah Mari berbaur wahai manusia Karena hidup butuh sesama Biodata singkat: Nama: Sheila Mitha Kalyani NIM: 07031181823031 TTL: Pakembang, 04 Oktober 2000 Hobi: Membaca, me...

(Puisi) Lahir dari Semesta yang Sama - Rinjani

Lahir dari Semesta yang Sama Karya : Rinjani Dosanya apa? Diperlakukan seakan-akan duri di dalam belati Diinjak-ditindas hingga musnah belas kasih Katanya manusia malah punah bisikan nurani Salahnya di sisi yang mana? Udara yang dihirup dari langit yang sama Air untuk membasuh mengalir dari mata yang sama Bahkan tanah untuk berpulang, asalnya dari pelapukan yang sama Lantas kenapa masih saja semena-mena? Pelangi selalu indah meski warnanya berbeda Lalu, mengapa harus ada darah sekadar untuk menyamakan rona? Hilangkan dentuman bom diskriminasi Enyahkan racun yang maunya menang sendiri Semesta bukan hanya untuk satu kotak saja Segitiga, persegi, hingga lingkaran haknya merata Semesta melahirkan banyak nyanyian Lonceng, beduk, hingga semua yang terbelenggu, Semuanya harus terbang tinggalkan tekanan Lekas menoleh dan bersenda-guraulah Aneka ragam bintang sulap langit malam menjadi terang benderang Lupakan benci, sulap jadi senyum lalu r...

(Puisi) Kita yang Berbeda - Maretha Anggun Triantika

Kita yang Berbeda oleh :  Maretha Anggun Triantika Bila memang indah adanya Indah saja rupanya Tak ada perbedaan yang di permasalahkan Pun rasa sayang tetap jadi yang utama Bagaimana bisa merasakan kisah yang terpahat Saat mata enggan untuk melihat Bagaimana bisa saling menghargai Saat hati tak mau berdiskusi Apakah prasangka kau bisa dibenarkan? Apakah tujuan dan maksud ku bisa untuk disalahkan?                                                                         Ini semua bukan tentang aku perempuan, Pun kau laki-laki Bukan pula tentang kau yang putih, Pun aku yang hitam Tapi, ini tentang ...

HIMAKOM. Bangkit, Jaya, Satu!

Himakom (Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi) adalah himpunan mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya yang menaungi aspirasi mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UNSRI. Himakom berdiri pada bulan November 2013 dengan ketua umum pertama Hibran Arsyadil Hadi. Hingga periode 2020/2021, Himakom telah memiliki 6 Ketua Umum. Telak banyak kegiatan yang dilakukan oleh anggota Himakom, seperti Latihan Dasar Organisasi, Musyawarah Besar, Musyawarah Kerja, Diksi (Diskusi Ilmu Komunikasi), Uprading, dan masih banyak lagi. Mari bergabung bersama kami menjadi keluarga besar HIMAKOM FISIP UNSRI dan bersama kita memajukan jurusan Ilmu Komunikasi kita! Salam Himakom!⁣ Bangkit Jaya Satu!⁣ Find us on:⁣ 📷Instagram : himakom_unsri⁣ 📱Line@ :  @ njj4160y ⁣ 🎥Youtube : Himakom Unsri⁣ HIMAKOM UNSRI⁣ #BANGKITJAYASATU